Bland & Altman plot merupakan metode statistika yang digunakan untuk membandingkan dua tehnik pengukuran. Dalam method graphic ini selisih (atau rasio) antara dua tehnik pengukuran tersebut diplotkan dengan rata-ratanya. Bland Altman Test digunakan untuk mengetahui hubungan antara selisih dan rata-rata, selain itu untuk mengetahui outliers (pencilan, yaitu nilai pengamatan yang berbeda dengan pengamatan yang lain). Bland Altman Test mempunyai beberapa ketentuan, antara lain adalah:
1. Skala variable yang diukur adalah skala kontinyu (skala interval dan rasio)
2. Ada pengulangan dalam variable tersebut
3. Variable yang diulang atau diukur harus mempunyai jumlah yang sama.
Graph tersebut menggambarkan scatter diagram dari selisih dan rata-rata dari dua pengukuran yang dibandingkan. Garis horizontal merupakan rata-rata dari selisih dan rata-rata selisih ditambah dan dikurangi dengan 1.96 kali dari standard deviasi selisih.
Cara membaca plot tersebut adalah apabila terdapat pengamatan atau titik dalam plot yang berada diluar 1.96 kali standard deviasi selisih berarti pengamatan tersebut berbeda dengan pengamatan lainnya (dianggap outliers). Begitu pula sebaliknya apabila berada di dalam 1.96 kali standard deviasi selisih berarti pengamatan tersebut mempunyai kesamaan dengan pengamatan yang lain atau dengan kata lain bukan sebagai outliers.
Repeatability
Bland & Altman Test dapat digunakan pula untuk mengukur repeatability dalam suatu metode dengan cara membandingkan pengukuran yang diulang dalam suatu data. Grafikdapat juga digunakan untuk mengetahui variabilitas atau ketepatan dalam suatu metode. Dalam repeatability test ini selisih dari rata-rata harus bernilai nol, karena hal ini menunjukkan bahwa dengan pengukuran yang berbeda, hasil yang diperoleh tidak mengalami perbedaan atau hasilnya tetap sama.
Dalam repeatability digunakan suatu koefisien yang disebut dengan Coefficient of Repeatability (CR), koefisien ini diperoleh dengan cara 1.96 kali standard deviasi selisih dua pengukuran, atau:
CR ini mempunyai makna bahwa semakin kecil nilainya (CR) maka semakin dekat (sama) antara dua percobaan yang diuji dan semakin besar maka semakin berbeda antara dua percobaan tersebut. Hanya saja besar kecilnya nilai CR tidak dapat ditentukan.
Seminar Statistik STIS - 3 Oktober 2011
13 years ago
No comments:
Post a Comment