Monday, September 15, 2008

Sample

“You don’t have to eat the whole ox that the meat is tough” (Moore, 1993)
Itulah salah satu alasan mengapa digunakan sample untuk mendapatkan informasi, kita tidak perlu meneliti seluruh obyek namun hanya perlu mengambil sebagian dari obyek untuk mendapatkan keseluruhan informasi. Alasan mengapa dalam penelitian digunakan sample karena pertimbangan efisiensi biaya, waktu dan tenaga, terutama apabila populasi berjumlah cukup besar. Permasalahan yang terjadi dari sampling (proses sample) adalah seberapa mewakilinya (representative) sample yang kita pilih terhadap populasi seluruh obyek tersebut.

Perbedaan informasi antara sample dan populasi menyebabkan bias dalam informasi, oleh karena itu sampel yang baik adalah sample yang memiliki bias yang kecil dengan populasi atau sample yang validitas yang tinggi. Menurut Cooper dan Emory, 1996, validitas sample bergantung pada dua hal yaitu akurasi dan ketelitian.

Akurasi adalah sampai sejauh mana sampel tidak dipengaruhi bias, sedangkan ketelitian merupakan dapat diukur dengan kesalahan estimasi standar (standard error of estimate), semakin kecil kesalahan estimasi standar, semakin tinggi ketelitian dari sampel tersebut. Secara umum agar bias sampel kecil yang perlu dilakukan adalah mengambil sampel dari populasi secara merata, metode pengambilan ini merupakan bagian dari metode sampling (sampling methods) atau teknik sampling.

No comments: