Instrumen pengukuran harus memiliki sifat yang konsisten (stabil) setiap saat agar hasil yang diperoleh merupakan hasil yang konsisten juga. Reliabilitas mendukung validitas danmerupakan syarat perlu namun tidak cukup bagi validitas. Reliabilitas berkaitan dengan estimasi sejauh mana pegukur bebas dari kesalahan atau tidak stabil.
Menurut Cooper dan Emory, 1996, ada tiga perspektif yang digunakan mengenai reliabilitas, yaitu stabilitas, kesamaan dan konsitensi internal. Stabilitas, instrument pengukuran dikatakan stabil apabila menghasilkan hasil-hasil yang konsisten dengan instrument yang sama. Kesamaan, dengan mempertimbangkan kesalahan yang terjadi karena observasi dari unsur-unsur yang diteliti. Cara yang dilakukan adalah dengan mengkorelasikan observasi atau pengamatan dari penilai kemudian dibuat penilaian-penilaian konsistensinya. Konsistensi internal, dengan cara memakai instrumen atau tes satu kali untuk menilai konsistensi atau homogenitas diantara pertanyaan-pertanyaan. Teknik bagi dua (split half) dapat digunakan untuk cara ini.
Berdasarkan Sugiyono, 2008, pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan cara internal dan eksternal. Secara eksternal dengan cara test retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal dengan cara melihat konsistensi antar pertanyaan (Internal consistency).
1. Test retest, metode ini dilakukan dengan cara pengujian yang dilakukan lebih dari satu kali. Tekniknya adalah dengan instrumen yang sama, responden yang sama dan waktu yang berbeda. Kemudian menggunakan korelasi antara pengujian yang pertama dan yang kedua, apabila korelasinya cukup tinggi maka intrumen tersebut reliabel.
2. Ekuivalen, cara ini dilakukan dengan mengubah pertanyaan. Tekniknya dilakukan sekali, tetapi menggunakan instrumen yang berbeda (pertanyaan yang berbeda, tapi maksud sama), responden sama, waktu sama. Kemudian dikorelasi juga antara dua pertanyaan yang berbeda tersebut, apabila korelasi tinggi maka pertanyaan tersebut reliabel.
3. Gabungan, cara ini perpaduan dari cara 1 dan cara 2.
4. Internal consistency, dilakukan dengan mencobakan sekali saja kemudian dianalisis dengan teknik tertentu. Dapat dilakukan dengan teknik belah dua Spearmen Brown (Split half), KR 20, KR 21 dana Anova Hoyt.
Meningkatkan keandalan dapat dilakukan dengan cara meminimumkan sumber variasi eksternal dan membakukan instrumen pengukuran. Selain itu dengan memperbanyak sampel yang digunakan dan menambah surveyor.
Daftar Pustaka:
Cooper, Donald. R, Emory, C. William, Metode Penelitian Bisnis, Erlangga, Jakarta, 1996
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D), Alfabeta, CV, Bandung, 2008
Seminar Statistik STIS - 3 Oktober 2011
13 years ago
No comments:
Post a Comment