Dalam blog sebelumnya telah dijelaskan mengenai uji validitas dan reliabilitas data beserta teknis atau rumus perhitungannya. Namun ternyata dalam aplikasi survey, uji validitas dan reliabilitas jarang sekali digunakan. Data yang diperoleh cenderung langsung dimanfaatkan untuk keperluan analisa. Ada beberapa hal yang menyebabkan uji tersebut jarang dan bahkan tidak pernah dilakukan, antara lain:
1. Perhitungan uji validitas dan reliabilitas dilakukan setelah data terkumpul, sehingga apabila ada kesalahan (tidak valid dan tidak reliabel) maka perbaikan sulit dilakukan. Membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang lebih banyak untuk perbaikan.
2. Uji validitas dan reliabilitas dapat dilakukan dipertengahan survey, namun dapat menimbulkan masalah apabila hasil dipertengahan dan diakhir ternyata tetap tidak valid dan tidak reliabel.
3. Selain itu apabila dilakukan dipertengahan survey dapat mengubah metodologi survey yang dilakukan.
4. Secara keseluruhan, sulit dilakukan karena harus disesuaikan dengan metodologi survey.
5. Uji validitas dan reliabilitas dapat dilakukan dengan improvisasi dalam proses survey tersebut. Artinya uji tersebut dilakukan dengan cara lain, misal dalam proses interviewer dan proses pengolahan data (entry data dan cleaning data).
Hal ini menunjukkan bahwa validitas dan reliabilitas data tetap perlu dalam suatu survey, namun tentunya dengan berbagai perubahan dan improvisasi yang disesuaikan dengan metodologi survey tersebut. (krisnafr)
Seminar Statistik STIS - 3 Oktober 2011
13 years ago
No comments:
Post a Comment