Banyak sekali pengertian hipotesis yang beredar saat ini, menurut Cooper dan Emory, 1996, hipotesis merupakan proposisi yang dirumuskan untuk diuji secara empiris, bersifat sementara atau dugaan. Sedangkan proposisi merupakan suatu pernyataan mengenai konsep –konsep yang dapat dinilai benar atau salah jika merujuk pada fenomena yang dapat diamati. Hipotesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenarannya maka hipotesisi tersebut dapat menjdi teori.
Hipotesis merupakan jawaban atau kesimpulan sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoretis terhadap rumusan masalah penelitian, namun belum jawaban yang empiric. Hipotesis digunakan untuk penelitian kuantitatif, sedangkan pada penelitian kualitatif, tidak merumuskan hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis.
Dalam buku Metode Penelitian Bisnis, Sugiyono membagi hipotesis menjadi dua, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistic. Dalam hipotesis penelitian tidak menggunakan sampel tapi menggunakan populasi, sehingga tidak ada confidence interval dalam penelitian ini. Sedangkan pada hipotesis statistic menggunakan sampel sebagai data untuk pengambilan kesimpulan, untuk itu dalam penelitian ini menggunakan confidence interval, significancy level, confidence level, margin error dan lain-lain. Hal ini karena keputusan untuk populasi diperoleh dari data sampel, yang merupakan pendugaan terhadap populasi dan bukan hasil yang menggambarkan kondisi sesungguhnya dari populasi. Significancy artinya hipotesis penelitian terbukti pada sampel yang dapat diberlakukan ke populasi
Bentuk-bentuk hipotesis:
1. Hipotesis deskriptif, merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif
2. Hipotesis komparatif, merupakan jawaban sementara terhadap masalah komparatif
3. Hipotesis asosiatif, merupakan jawaban sementara terhadap masalah asosiatif/hubungan
Ciri hipotesis yang baik, antara lain:
1. Merupakan pernyataan yang jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran
2. Merupakan sesuatu yang dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah
3. Merupakan dugaan terhadap suatu masalah
Hipotesis berfungsi sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian. Keuntungan dari hipotesis adalah hipotesis member batasan kepada apa yang akan diteliti dan apa yang tidak diteliti. Hipotesis mengarahkan bentuk desain penelitian yang paling sesuai. Selain itu hipotesis memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan. Hipotesis selain berfungsi untuk menguji kebenaran suatu teori, hipotesis juga dapat digunakan untuk memberikan gagasan baru dalam mengembangkan suatu teori dan memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.
Dalam statistika dikenal 2 macam hipotesis, yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis aternatif (H1). H0 merupakan hipotesis sementara, sehingga memungkinkan untuk memutuskan apakah sesuatu yang diuji masih sebagaimana dispesifisikan oleh H0 atau tidak. H1 merupakan alternative dari H0, yaitu keputusan apa yang harus ditentukan jika yang diuji tidak sebagaimana yang dispesifikasikan oleh H0. H0 disusun berdasarkan informasi yang telah diperoleh sebelumnya, sedangkan H1 disusun berdasarkan alternative jawaban dari H0.
H0 diajukan bila H0 menspesifikasikan sebuah parameter dari suatu model sedemekian rupa sehingga peluang untuk masing-masing dan setiap titik contoh dapat dihitung. H1 adalah suatu alternative apabila kenyataan yang ditunjukan contoh tidak mendukung H0.
Penentuan hipotesis dilandasi pada hasil penelitian sebelumnya atau teori (referensi) dengan tujuan mendukung hasil sebelumnya, membantah atau menyajikan temuan baru.
Seminar Statistik STIS - 3 Oktober 2011
13 years ago
No comments:
Post a Comment