Monday, July 21, 2008

Validitas

Ada tiga jenis validitas dalam instrumen pengukuran, yaitu: validitas konstruk, validitas isi dan validitas eksternal (kriteria). Validitas konstruk merupakan validitas yang diperoleh dari pendapat para ahli (judgement experts). Metode yang dilakukan adalah dengan evaluasi penilaian atau panel dengan rasio validitas isi. Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisa factor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrument dalam suatu factor, dan mengkorelasikan skor factor dengan skor total. Selanjutnya analisa factor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor factor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0.3 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut merupakan konstruk yang kuat (Sugiyono, 1998).

Valliditas isi, validitas ini mengukur sejauh mana instrumen mencakup tema dari penelitian yang dilakukan. Validitas jenis ini mengukur sejauh mana isi dari pengukuran mewakili populasi yang akan diukur dari semua unsur penelitian yang relevan. Validitas isi ini hampir sama dengan validitas konstruk, menggunakan korelasi antra tema dengan isi pertanyaannya, hanya saja validitas isi ini lebih mengarah ke isi penelitian. Menurut Cooper dan Emory, 1996, validitas isi didekati dengan berbagai cara. Pertama dengan peneliti yang berhati-hati dalam menentukan topik yang bersangkutan. Kedua, dengan memakai suatu panel orang-orang untuk menilai sejauh mana instrumen yang bersangkutan memenuhi standar.

Validitas eksternal (kriteria), validitas ini mencerminkan keberhasilan ukuran-ukuran yang dipakai untuk prediksi atau estimasi. Diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta empirik yang terjadi di lapangan. Menurut Cooper dan Emory, 1996, researcher harus menjamin bahwa setiap ukuran kriteria yang dinilai harus menurut empat kualitas: relevansi, bebas bias, andal dan tersedia. Relevansi apabila dirumuskan dan diberi skor merupakan skor yang tepat terhadap obyek tersebut. Bebas bias apabila skor yang diberikan kepada obyek yang satu dengan yang lain memiliki skor yang sama. Kemudian kriteria yang andal adalah kriteria yang stabil dan dapat diulang.

No comments: